JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, menegaskan bahwa pihaknya tengah memantau kasus penjualan beras premium yang ternyata berisi beras medium. Hal ini disampaikannya dalam acara open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, pada Selasa (1/4/2025).
"Kami turut memantau beras dan juga MinyaKita. Semua langkah pemantauan terus kami lakukan," ujar Roro kepada wartawan.
Ia memastikan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku usaha yang melakukan praktik curang, seperti mengganti isi beras premium dengan kualitas medium atau mengurangi isi dalam kemasan MinyaKita.
Namun, Roro menegaskan bahwa tindakan hukum hanya bisa dilakukan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, karena Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak memiliki kewenangan untuk bertindak sendiri.
Dirinya menekankan, jika ada ketidaksesuaian dalam kemasan, misalnya beratnya kurang dari 5 kg, kami akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk penindakan lebih lanjut.
Sebab, yang memiliki wewenang untuk menindak adalah Satgas Pangan, bukan Kemendag," jelasnya.
Roro juga menyoroti keberhasilan operasi pasar yang telah dilaksanakan menjelang Idul Fitri, terutama selama bulan Ramadan.
Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus menstabilkan harga bahan pokok.
"Operasi pasar berjalan cukup maksimal di 3.992 titik di seluruh Indonesia. Kami terus melakukan pemantauan, dan sejauh ini kondisi tetap kondusif," tutupnya.